Website Resmi RSUD SULTAN IMANUDDIN
Jumat
Pukul : 08:53:03

Administrator

| More
Promosi Kesehatan Dokter Muda FK Kedokteran

Pangkalan Bun, Kamis 04 Mei 2017

Hari ini para dokter muda fakultas kedokteran Universitas Palangka Raya melakukan promosi kesehatan dengan materi Infeksi Saluran Kemih Pada Anak.

Bagaimana terjadinya infeksi saluran kemih pada anak

Sebagian besar kasus infeksi saluran kemih berasal dari kuman usus penderita sendiri yang bermigrasi dari anus masuk ke dalam saluran kemih melalui urethra (saluran kemih yang menghubungkan alat kelamin luar dengan kandung kemih). Pada bayi kadang-kadang kuman dapat masuk ke dalam saluran kemih melalui aliran darah (sepsis) oleh karena sistem pertahanan tubuh bayi yang belum sempurna.

Infeksi saluran kemih akan timbul apabila kuman mampu memasuki saluran kemih melalui urethra dan kemudian berkembang biak dalam kandung kemih. Kuman harus mampu me;awan efek penggelontoran pada saat miksi (berkemih) dan melawan mekanisme pertahanan anti bakteri dalam kemih, kandung kemih dan ginjal agar tetap tinggal dalam saluran kemih dan menimbulkan infeksi.

Kuman penyebab yang tersering menimbulkan infeksi saluran kemih adalah Escherichia Coli (50-90%). Disusul kemudian oleh Proteus,Pseudomonas dan Staphylococcus.

Air kemih merupakan media biakan yang baik, apabila selalu berada dalam hangatnya suhu tubuh 37ºC, yang merupakan suhu optimal bagi kuman untuk berkembang biak. Tetapi kuman tidak sedemikian mudah menimbulkan infeksi oleh karena tubuh mempunyai mekanisme pertahanan untuk melawan kuman. Mekanisme tersebut terdiri dari mekanisme fungsional dan anatomik, serta mekanisme imunologik.

Kandung kemih merupakan reservoir dengan kapasitas 20-50 ml pada bayi sampai 500ml atau lebih pada dewasa. Waktu miksi, kandung kemih berkontraksi untuk mengeluarkan seluruh air kemih yang dikandungnya.

Kelainan anatomik saluran kemih merupakan faktor yang memudahkan terjadinya infeksi, misalnya pada penyakit refluks vesiko-ureteral, duplikasi ginjal dan ureter, sindrom Prune-Belly, obstruksi, batu atau stasis.

Pada anak sehat, otot kandung kemih berada dalam keadaan relaksasi sampai kandung kemih menjadi penuh. Pada waktu miksi terjadi kontraksi otot detrusor yang disertai relaksasi otot sphincter eksternal. Gangguan fungsi dapat memudahkan terjadinya infeksi saluran kemih, seperti misalnya pada neurogenic bladder, uninhibited bladder, konstipasi atau infrequent voiding.

Respon imunologik tubuh terhadap infeksi saluran kemih ternyata komplek dan dipengaruhi berbagai faktor antara lain umur, lokasi infeksi atau virulensi kuman. Peran respon imunologik masih belum terungkap secara jelas. Respon inflamasi terjadi oleh karena adanya kontak fisiko-kimia antara permukaan sel kuman dengan dinding kandung kemih yang menghasilkan suatu mediator kemotaktik. Substan kemotaktik tersebut akan memanggil sel darah putih untuk membunuh dan menghancurkan kuman.

Gejala

Keluhan yang sering dijumpai pada anak dengan infeksi saluran kemih biasanya berupa sakit waktu kencing, sering kencing, ngompol, pancaran kemih lemah, nyeri perut atau nyeri pinggang serta demam. Tetapi sering pula tanpa keluhan sama sekali. Semakin muda usia anak, keluhan semakin tidak jelas seperti misalnya demam yang tidak diketahui asalnya, berat badan tidak bertambah (lambat tumbuh), sering menangis tanpa sebab, gejala-gejala gastro-intestinal berupa anoreksia, mual, muntah, diare. Bahkan kadang-kadang dijumpai adanya penurunan kesadaran dan kejang.

Dokter akan melakukan pemeriksaan secara cermat dan menyeluruh, termasuk pengukuran berat badan, tinggi badan dan tekanan darah. Akan dilakukan pula palpasi (perabaan) kandung kemih untuk mengetahui teraba tidaknya kandung kemih dan bagaimana hubungannya dengan miksi. Pemeriksaan alat kelamin luar dilakukan untuk mengetahui keadaan lubang urethra, adakah fimosis dan lain sebagainya. Anomali penis biasanya berhubungan dengan anomali pada saluran kemih. Testis yang tidak turun sering ditemukan pada sindrom Prune-Belly, dan anomali dapa sistem saluran kemih lainnya.

Untuk memastikan diagnosis, dokter akan menyarankan untuk dilakukan pemeriksaan urine dan biakan kemih. Bila ditemukan pertumbuhan patogen dalam jumlah yang bermakna yaitu lebih dari 10 koloni kuman per ml urine maka dapat dipastikan kuman tersebut sebagai penyebabnya.

Untuk menghindarkan kontaminasi agar diagnosis dapat ditegakkan dengan tepat, kemih harus ditampung secara benar. Kantong penampung kemih (urine collector) harus steril, dan setelah kemih ditampung harus segera dilakukan pemeriksaan dan biakan kuman. Kemih merupakan media yang ideal untuk pertumbuhan kuman dimana setiap organisme kontaminasi dalam kemih yang hangat akan ikut berkembang biak dengan cepat sehingga hitung koloni menjadi sangat tinggi menyerupai bakteriuria bermakna. Oleh karena itu sebaiknya kemih disimpan dalam dalam suhu 4°C supaya kemih dapat bertahan samapi 24 jam tanpa mengalami perubahan. Bila kemih dibiarkan pada suhu kamar maka dalam waktu 45 menit jumlah bakteri dalam kemih akan menjadi 2 kali lipat.

Juga perlu diperhatikan bahwa alat kelamin luar (genitalia eksterna yaitu penis pada laki-laki dan labia pada perempuan) dan daerah sekitarnya berada dalam keadaan bersih sehingga tidak akan menimbulkan kontaminasi. Genitalia eksterna sebaiknya dicuci dengan air bersih dan sabun hiaju beberapa kali. Tidak perlu menggunakan larutan bakterisidal, sebab bila larutan bakterisidal tersebut terkontaminasi dengan kemih akan mengakibatkan kemih menjadi steril atau negatif palsu. Cara membersihkan genetalia pada anak wanita adalah sebagai berikut :

  • Kedua labia dipisahkan
  • Daerah perineal dicuci 3 kali dengan air bersih dan sabun hijau
  • Arah memberihkan dari arah depan ke belakang dengan menggunakan kasa steril.

Pada anak laki-laki :

  • Preputium ditarik ke belakang
  • Glans penis dicuci secara hati-hati dengan air bersih dan sabun hijau.

Secara teknis penampungan kemih lebih mudah dilakukan pada anak laki-laki dengan bahaya kontaminasi yang lebih rendah.

Cara penampungan kemih yang sering dilakukan adalah sebagai berikut. Genetalia eksterna dibersihkan dengan benar kemudian anak disruruh kencing. Porsi tengah dari pancaran kemih pada saat pancaran maksimal, ditampung dalam penampungan kemih yang steril. Cara ini hanya bisa dilakukan pada orang dewasa atau anak yang sudah dapat diajak kerjasama. Persiapan dan pengawasan pelaksanaan penampungan kemih ini sering mengakibatkan anak-anak menjadi tidak bisa kencing dengan baik sehingga pancaran kemih menjadi lemah. Bayi-bayi yang belum bisa mengontrol kandung kemihnya, dilakukan dengan cara lain, yaitu dengan menggunakan urine-collector (penampung kemih) steril yang dilekatkan pada genetalia eksterna. Sebelum penampung kemih dilekatkan, bersihkan perineum sebaik-baiknya dengan sabun lalu dikeringkan. Setelah kulit menjadi kering, penampung kemih dilekatkan. Begitu penampung telah terisi kemih, penampung dilepaskan dan segera kirimkan ke laboratorium. Usahakan agar penampung kemih tidak terlalu lama menempel pada penderita. Sebaiknya diketahui kebiasaan kapan saat bayi kencing, yaitu biasanya pada saat-saat makan atau minum sampai 1,5 – 2 jam sesudahnya.

Pemeriksaan biakan kemih memerlukan waktu beberapa hari, oleh karena itu selain pemeriksaan biakan kemih biasanya dilakukan pemeriksaan dengan mikroskop (urinalisis) yang hasilnya dapat diketahui dengan cepat. Bila terlihat adanya sel darah putih lebih dari 5 per lapang pandang besar (pembesaran 400x), adanya infeksi saluran kemih patut dicurigai.

Komplikasi

Bila infeksi saluran kemih tidak ditangani dengan benar, kuman-kuman tersebut akan dengan bebas merusak dinding buli-buli (kandung kemih) beserta salurannya sehingga otot kandung kemih mengalami kerusakan. Akibatnya katup muara ureter (saluran kemih yang berpangkal diginjal dan bermuara di kandung kemih) tak berfungsi dengan baik. Terjadilah regurgitasi (alir balik air kemih) dari buli-buli menuju ginjal. Keadaan ini disebut refluks vesiko-ureter. Dengan terjadinya refluks vesiko-ureter, kuman-kuman ikut aliran kemih sampai mencapai ginjal. Disana kuman akan merusak jaringan ginjal sehingga terjadi parut ginjal. Bila parut meluas ginjal menjadi mengkerut dan fungsi ginjal mulai terganggu yang berakhir dengan keadaan yang dikenal dengan gagal ginjal. Pada tahap gagal ginjal terminal, ginjal sudah tidak mungkin berfungsi lagi sehingga pasien harus menjalani cuci darah dan cangkok ginjal.

Pengobatan

Tujuan utama pengobatan infeksi saluran kemih pada anak adalah memberantas kuman penyebab, menghilangkan gejala-gejala yang ditimbulkannya, meminimalkan faktor-faktor yang mempermudah terjadinya infeksi (faktor predisposisi) serta mencegah terjadinya kerusakan ginjal sedini mungkin. Antibiaotik hendaknya segera dimulai sambil menunggu hasil biakan kemih.

Antibiotik diberikan sekurang-kurangnya 7-10 hari, meskipun dalam dalam waktu 48 jam biasanya telah terlihat respon klinik dan biakan kemih telah steril. Untuk mempertahankan keadaan umum diperlukan terapi simtomatik seperti misalnya obat penurun panas dan pemberian intake cairan yang cukup.

Perlu dilakukan pemeriksaan-pemeriksaan untuk mencari faktor-faktor predisposisi seperti misalnya obstruksi saluran kemih, anomali ginjal atau refluks vesiko-urete. Untuk mendeteksi adanya kelainan-kelainan tersebut, apabila dibutuhkan perlu dilakukan pemeriksaan-pemeriksaan radiologik yaitu misalnya pielografi intravena, voiding cystourethrography, DMSA renal scan atau ultrasonografi.

Pencegahan

Agar infeksi tidak berulang, perlu dianjurkan agar anak merubah kebiasaan yang dapat mempermudah terjadinya infeksi saluran kemih dengan cara :

  1. Menganjurkan agar sering berkemih setiap 2-3 jam sekali dan dua kali berkemih sebelum tidur untuk mengurangi residual urine
  2. Intake cairan yang cukup
  3. Menghindarkan konstipasi (kesulitan buang air besar)
  4. Menghindarkan iritasi vulva dengan cara memakai celana dalam katun, memberantas penyakit cacing, memakai krim pelindung sebelum berenang untuk menghindarkan iritasi air kolam renang yang mengandung khlor dan menghindarkan pemakaian sabun antiseptik untuk mandi berendam.
  5. Membersihkan genetalia dan anus setelah selesai buang air besar dan buang air kecil dengan benar
  6. Mengganti popok atau pampers setiap selesai buang air kecil dan buang air besar.

Kesimpulan

Infeksi saluran kemih merupakan infeksi yang sering dijumpai pada masa kanak-kanak dengan resiko yang akan diderita selama hidupnya. Banyak faktor yang mempengaruhi perjalanan penyakit. Dimulai dari adanya faktor anomali ginjal dan salurannya, virulensi kuman, gizi, higiene individual, kebiasaan hidup sampai pada keterlambatan pengobatan dan pencegahannya.

Pengobatan penyakit infeksi saluran kemih tidak hanya terbatas pada sekedar memberikan terapi antibiotik saja, tetapi lebih dari itu adalah untuk menyelamatkan ginjal dari kerusakan permanen yang dapat menimbulkan cacat seumur hidup

Berita Terkait

Komentar (0)

Isi Komentar

  • Name:
  • Website:
  • Messege:

  • (Masukkan 6 kode diatas)

Sekilas Info

  • RSSI Buka Layanan Pemeriksaan Rapid Test


  • RSSI Lakukan Swab Massal


  • Bupati Kobar Beri Dukungan Moril Kepada Tim COVID-19


  • Menghadapi Pandemic COVID-19, RSSI Lakukan Pelatihan SWAB


  • Tim COVID-19 Lakukan Pengambilan SWAB Pasien OTG di Klinik Kesuma


Polling